inversijatim.id-Tertinggal dua set awal, tim putra Palembang Bank SumselBabel mampu membalikkan keadaan dan meraih kemenangan keduanya pada final four putaran pertama PLN Mobile Proliga 2024 setelah mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi dalam laga ketat lima set dengan skor 3-2 (23-25, 26-28, 25-20, 25-19, 15-13) di GOR Bung Tomo Surabaya, Sabtu (7/7/2024).
Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Bank SumselBabel setelah pada laga pertama menundukkan Jakarta STIN BIN 3-1. Sementara Bhayangkara Presisi, hasil ini merupakan kekalahan keduanya usai dihajar Jakarta LavAni Allobank Electric 0-3.
“Kami akan tetap fokus mengejar tiket grand final karena tahun ini harus menjadi tahunnya Bank SumselBabel,” kata Pelatih Jakarta Bank SumselBabel Iwan Dedi Setiawan.
Bank SumselBabel bermain kurang greget dan terlambat panas pada set pertama. Mereka sering melakukan kesalahan sendiri, termasuk servis tajam yang menjadi andalan saat mengalahkan Jakarta STIN BIN pada laga pertama.
Situasi itu dimanfaatkan Bhayangkara Presisi untuk menekan dan mengambil set pertama dengan skor 25-23. Tim bola voli binaan Polri ini terus memperlihatkan kekuatan serangannya lewat Numoury Keita dan Daudi Okello.
Laga set kedua berlangsung ketat setelah Bank SumselBabel mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya. Penampilan apik Ilham Akbar yang masuk menggantikan Armin Ashfin Far sangat membantu timnya, tetapi Bhayangkara lebih beruntung bisa memenangi beberapa kali deuce dengan skor 28-26.
Bhayangkara berada di atas angin saat unggul dua set dan ingin segera memenangkan laga untuk tetap mengamankan peluang ke grand final. Akan tetapi, Bank SumselBabel bangkit dan tampil solid.
Servis tajam dan pertahanan yang lebih solid mampu meredam tekanan anak-anak Bhayangkara Presisi. Set ketiga dimenangkan Bank SumselBabel 25-20.
Set keempat kembali menjadi milik Bank SumselBabel. Mochamed Al Hachdadi, Sigit Ardian, Ilham Akbar, dan Tedi Oka menjadi motor serangan untuk mengamankan skor 25-19.
Pada set penentuan, Bank SumselBabel langsung memimpin 3-0, kemudian melaju 8-5 saat perpindahan posisi lapangan. Bhayangkara perlahan mengejar dan menyamakan skor 8-8, bahkan berbalik unggul 12-10.
Lagi-lagi Bank SumselBabel bangkit dan membalikkan keadaan dengan merebut tiga angka beruntun untuk memimpin 13-12. Juara Proliga 2011 dan 2013 itu akhirnya memastikan kemenangan lewat sentuhan ringan Hachdadi yang mengecoh blok lawan.
“Kami memang terlambat panas dan tidak mengira Bhayangkara tampil bagus karena pada laga sebelumnya merek bermain buruk,” kata pelatih Bank SumselBabel, Iwan Dedi Setiawan usia laga.
Pria yang akrab disapa Giso ini juga mengatakan servis tajam dan blok yang selalu menjadi andalan timnya tidak bisa maksimal pada set pertama dan kedua. “Anak-anak baru bangkit pada set ketiga,” tambahnya.
Pemain Bank SumselBabel, Tedi Oka Saputra menambahkan sempat ada sedikit kesalahan dilakukan timnya pada set kelima, tetapi hal itu bisa cepat diatasi.
“Kami melakukan kesalahan sendiri dan beruntung setelah itu bisa kembali fokus,” ujar pemain binaan Samator itu.
Sementara itu, asisten pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi, Ayip Rizal mengatakan penampilan timnya menurun drastis setelah bisa mengamankan dua set awal.
“Set ketiga itu krusial karena kalau bisa mengambil, kita menang 3-0. Tetapi kalau set ketiga kalah, hasilnya bisa berubah walaupun kita sudah unggul dua set,” kata mantan pemain timnas itu.
Ayip mengakui dua kekalahan pada final four putaran pertama ini membuat langkah timnya menuju grand final menjadi sangat berat. “Ya empat laga sisa harus menang,” katanya singkat.