inversijatim.id-Agus (24), pendaki asal Cengkareng Jakarta Barat yang hilang di Gunung Wilis Nganjuk masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Hingga Minggu (13/10), survivor belum berhasil ditemukan.
Novix Heryadi, Koordinator Unit Siaga SAR Bojonegoro mengatakan bahwa kurang lebih 130 personil tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian hari kelima pada Senin (14/10). Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi empat Seach and Rescue Unit (SRU).
SRU pertama melakukan pencarian dari atas titik lokasi diduga hilangnya survivor hingga turun guna menyusuri kemungkinan korban terjatuh di tebing. SRU pertama juga menyusuri sungai yg ada di bawah. SRU kedua melakukan pencarian di tebing di kiri bawah Pos Sekartaji sedangkan SRU 3 melakukan pencarian dari Sabana bawah Pos Sekartaji menuju ke atas. Pencarian juga dilakukan dengan pemantauan udara di area pepohanan dan sungai menggunakan drone thermal oleh SRU empat.
“Kesulitan selama empat hari pencarian ini karena tebing yang curam dan jalur penyisiran yang terjal. Tadi pagi angin juga kencang” jelas Novix.
Sebelumnya, Agus dilaporkan hilang setelah mendaki Bersama dua temannya pada Selasa (08/10). Namun Agus diketahui hilang saat turun sampai di Pos Zero pada Rabu (09/10), kedua tamannya sempat mengira Agus berada di pos berikutnya, namun hingga saat ini keberadaannya tidak diketahui.
Mendapatkan laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya lantas langsung mengerahkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR Bojonegoro yang baru saja beroperasi sejak awal Oktober ini.
Adapun tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian ini antara lain tim rescue Unit Siaga SAR Bojonegoro, BPBD, Polsek dan Koramil Loceret, Perhutani BKPH PACE, Wanadri, Wana Rescue, Senopati, SAKA SAR Nganjuk, BP 1318 Nganjuk, Pendaki Indonesia, SAR Surabaya, Trabas Rescue, Mapala Pelita, SAR MTA, Coppala, Gimbal Alas, KSB Dinsos, Destana Blongko, Bagana Nganjuk, Tagana Nganjuk, BDRT, Kopi Alas, Mapala UNJ Jakarta, dan Masyarakat sekitar.