Sindikat penggelapan motor jaringan internasional dibongkar Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tiga orang yang terlibat diamankan.
Tiga tersangka itu di antaranya GB (48) warga Tegal, AM (37) dan T (47) warga Klaten, Jawa Tengah. Ketiganya kini telah ditahan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Para tersangka ini membeli sepeda motor dengan harga murah dari para leasing untuk diekspor ke luar negeri. Sebelum dikirim, spidometer kendaraan diubah menjadi 0 kilometer,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Wiliam Cornelis Tanasale di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Jumat (19/7/2024).
Wiliam menyebut, dari pengungkapan ini, pihaknya menyita barang bukti satu mobil Suzuki Carry Pikap, satu mobil Daihatsu Grand Max, 34 kendaraan sepeda motor, satu lembar STNK mobil Daihatsu Grand Max, dua buah kunci kendaraan mobil, satu iPhone 11 Pro Max hitam, satu handphone Oppo 58 biru tosca, dan satu handphone Realme C1 hitam.
“Sindikat ini sudah terorganisir, dan telah mengirimkan sepeda motor hingga ratusan,” jelasnya.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Muhammad Prasetyo menambahkan bahwa pengungkapan kasus ini bermula ketika seorang korban bernama H (45) warga Tegal, Jawa Tengah melapor ke polisi bahwa mobil Daihatsu Grand Max miliknya telah dipinjam oleh tersangka GB dan tidak kembali. Setelah ditelusuri, mobil tersebut berada di wilayah Tanjung Perak Surabaya.
“Kami bersama tim langsung melakukan serangkaian penyelidikan kemudian diketahui kendaraan tersebut dimuat di dalam kontainer pelayaran Meratus Kupang dengan eksportir PT RA,” terang Prasetyo.
Tim kemudian melakukan pengembangan terhadap PT RA milik tersangka T. Ternyata terdapat dua kontainer kendaraan yang akan diekspor ke negara Timor Leste.
“Kontainer tersebut memuat dua kendaraan jenis roda empat dan 34 jenis kendaraan roda dua,” sebut dia.
Setelah dilakukan koordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), sebagian besar kendaraan di dalam konteiner, merupakan kendaraan yang menjadi jaminan fidusia atau leasing.
Dua konteiner tersebut dikirim dari wilayah Jawa Tengah yang sebelumnya seluruh kendaraan dikumpulkan di dalam gudang milik tersangka T.
“Tersangka T ini merupakan penadah kendaraan yang diperoleh dari pembelian hasil dari penggelapan dan juga kendaraan yang menjadi jaminan fidusia,” jelas Prasetyo.
Prasetyo menambahkan bahwa tersangka membeli kendaraan tersebut dengan harga yang murah dan hanya melampirkan surat STNK saja. Setelah kendaraan terkumpul, oleh tersangka T diletakkan dalam gudang.
“Kendaraan tersebut diperbaiki kemudian speedometer yang ada di dalam kendaraan diubah menjadi hampir 0 km,” katanya.
Sebelum dikirim, kendaraan itu akan dikemas rapi seperti baru. Kendaraan dilakukan bongkar muat di dalam kontainer. Saat sudah siap, kontainer dikirim ke Surabaya, kemudian dilakukan ekspor ke negara Timor Leste.
“Hasil kami kemarin koordinasi dengan rekan-rekan Bea cukai Tanjung Perak terkait dengan pengiriman ini kami cegah sehingga kontainer tersebut tidak dilakukan pengiriman ke negara Timor Leste,” tegas dia.
Prasetyo menyebut peran masing-masing tersangka berbeda-beda. GB sebagai pelaku penggelapan, AM sebagai penadah dan penjual kendaraan penggelapan, serta tersangka T berperan sebagai penadah kendaraan penggelapan, fidusia dan sebagai eksportir.
“Dalam kurun waktu tahun 2024, tersangka telah melakukan ekspor ke negara Timor Leste sebanyak 293 unit. Saat ini kasusnya masih terus dikembangkan untuk berusaha mengungkap jaringan di atasnya,” tandas perwira berpangkat tiga balok tersebut.
Sindikat Penggelapan Ratusan Motor Jaringan Internasional Dibongkar Polisi Surabaya
By
Ahmad Zain
4 Min Read
You Might Also Like
Leave a comment
Leave a comment
Artikel Rekomendasi
Berita Terbaru
- IBI Jawa Timur Bertekad Tingkatan Kesehatan Ibu Dan Anak, Guna Cegah AKI dan AKB
- Prof. Dr. H. Sunarno Edy Wibowo, S.H., M.Hum., Pakar Hukum Tata Negara, Penegakan Hukum, Pilar Pemilu Yang Bersih dan Berintegritas
- Kasus Babysitter Suapi Obat Penggemuk Pada Bayi Dilimpahkan ke Kejari Tanjung Perak
- Jelang Pilkada, Lebih Dari 18.000 Pelanggan akan Gunakan Kereta Api
- Mahasiswa ITS Tingkatkan Kualitas Maggot melalui Pakan Biofeed dan IoT