Qadarullah satu jemaah haji asal Kabupaten Jombang, Ibu Su (60 tahun) dinyatakan wafat sekitar satu jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Juanda. Berdasarkan kronologi kejadian, Almarhumah merasakan nyeri dada sebelum akhirnya wafat.
Setelah pesawat mendarat, jenazah segera diantarkan mobil ambulans BBKK (Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan) menuju RSUD Haji di Sukolilo, Surabaya untuk diproses lebih lanjut.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Su ketika berada di atas pesawat dalam perjalanan ke Bandara Juanda.
“Kami sampaikan duka cita atas wafatnya Ibu Su, jemaah haji kloter 62 asal Kabupaten Jombang. Insya Allah almarhumah dalam keadaan husnul khotimah karena pulang dari menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan keikhlasan dan kesabaran,” tutur Haris.
Dari RSUD Haji, jenazah diantar dengan menggunakan ambulans RSUD Jombang dan tiba di kediamannya, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang pada pukul 19.00 WIB. Segera setelah tiba, jenazah dikebumikan pada pukul 20.30 WIB.
Lebih lanjut, Haris menjelaskan jemaah haji yang wafat di pesawat akan memperoleh dua jenis asuransi.
“Yang pertama adalah asuransi senilai Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) Embarkasi Surabaya yang telah dibayarkan jemaah haji yaitu sekitar 60 juta. Kedua adalah asuransi tambahan (extra cover) senilai Rp135 juta yang diberikan maskapai ketika jemaah haji wafat dalam penerbangan,” terangnya.
Dengan wafatnya Ibu Su, total jemaah yang wafat di Debarkasi Surabaya ketika pemulangan menjadi 4 orang.
Sementara jumlah jemaah haji Debarkasi Surabaya yang wafat di tanah suci sebanyak 72 orang dari total nasional 414 orang.
Abdul Haris juga menginfokan ada 5 jemaah Debarkasi Surabaya hingga kini masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Hingga malam ini, Rabu (10/7), Debarkasi Surabaya telah menerima kedatangan 65 kloter dengan jumlah 24.076 jemaah atau sekitar 61 persen.