inversijatim.id- Kolaborasi strategis bersama dengan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan lingkungan yang bersih dan sehat di lingkungan pesantren.
Kolaborasi berkelanjutan ini dilakukan dengan pembangunan incinerator technology, alat pembakar sampah ramah lingkungan, juga water technology, sistem pengolahan air bersih yang telah dibangun sebelumnya.
Peresmian kolaborasi antara kedua belah pihak berlangsung di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom Pamekasan. Bentuk kerja sama ini bertujuan membantu permasalahan pengelolaan sampah yang tidak memadai di pondok pesantren dan lingkungan sekitarnya, sekaligus memberikan akses yang lebih baik terhadap pasokan air bersih bagi para santri.
Muhammad Shiddiq, salah satu ustadz sekaligus pengurus Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom, menyampaikan bahwa adanya inovasi kolaborasi antara Unusa dan PT Pelindo Terminal Petikemas sangat membantu permasalahan lingkungan yang ada di Ponpes Bustanul Ulum, yakni sampah juga kebersihan air. Inovasi lingkungan tersebut juga membantu mensejahterakan kehidupan para santri.
“Dulu para santri mandinya dengan pergi ke sungai, namun ada kejadian saat itu banjir terus ada santri yang terbawa arus dan meninggal, lalu kami buatkan kolam di dalam pesantren untuk mandi dengan kami salurkan air langsung dari sungai. Kondisi air sungai juga tidak memungkiri terkadang ada santri yang terkena gatal-gatal dan sebagainya, namun adanya sistem pengolahan air bersih ini sangat membantu kami,” jelasnya.
Lebih lanjut, Shiddiq menjelaskan bahwa permasalahan sampah dan kebersihan air telah menjadi tantangan besar di pondok pesantren selama bertahun-tahun. “Sebelum adanya insenerator dan sistem pengelolaan air bersih ini, kami sering kesulitan dalam mengelola sampah yang menumpuk dan memastikan ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari para santri. Apalagi sebelah pondok kami juga ada lahan kosong tumpukan sampah. Kondisi ini tentu mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan para santri,” ungkapnya.
Shiddiq juga mengapresiasi program edukasi lingkungan bagi para santri dalam proyek ini. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut sebagai upaya menciptakan lingkungan sehat dan lebih baik.
Rektor Unusa, Prof. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan bahwa kolaborasi keberlanjutan ini bukan hanya sekedar upaya teknis untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dan air bersih, tetapi juga merupakan bagian dari misi pendidikan lingkungan bagi para santri.
“Kami ingin memberikan pemahaman yang mendalam kepada para santri tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bagaimana pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kualitas hidup mereka, pun bagi lingkungan sekitarnya. Ini adalah investasi jangka panjang untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, mengatakan bahwa bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan utamanya kesejahteraan bagi para santri dan lingkungan sekitar pondok pesantren.
“Kami melihat semangat gotong royong yang luar biasa dari berbagai pihak yang terlibat dalam proyek ini. Mulai dari Unusa hingga seluruh pihak pondok pesantren semua bersatu padu untuk mencapai tujuan yang sama. Ini menunjukkan bahwa dengan bekerja sama, kita bisa mengatasi berbagai tantangan dan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan,” ucapnya. Melalui program keberlanjutan ini, Unusa dan SPTP berkontribusi pada upaya global untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Diharapkan, tiap individu dapat menjaga sumber daya alam untuk kualitas hidup yang lebih baik dan sehat.