Universitas Airlangga (Unair) mengukuhkan 1.029 wisudawan dalam Wisuda ke-242 di Airlangga Conventiion Center (ACC), Kampus C Unair, Surabaya, Sabtu (15/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih memberikan wejangan kepada para wisudawan, salah satunya agar tak memandang prosesi wisuda ini sebagai akhir dari proses pembelajaran.
“Kami mengajak kalian semua bersyukur atas momen ini. Namun, wisuda tidak boleh diartikan sebagai akhir dari proses belajar, melainkan hanya pemberhentian sejenak untuk kembali belajar lebih banyak lagi,” tuturnya.
Prof Nasih menilai, belajar merupakan proses untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat nantinya. Itu krusial, sebab kemampuan menyesuaikan diri dan merespon perubahan zaman menjadi penentu kesuksesan seseorang.
Oleh karena itu, menurutnya pengorbanan dalam proses belajar tidak akan pernah menjadi hal yang sia-sia. Melalui bekal yang telah didapat selama belajar, wisudawan tak perlu minder saat terjun di masyarakat.
“Ketika meluangkan waktu untuk belajar, itu modal investasi anda. Saya yakin return yang akan didapat tergantung pengorbanan yang diberikan. Tidak hanya secara material, tapi juga waktu dan kesungguhan untuk menyingkirkan kesenangan sejenak,” jelasnya.
Di sisi lain, Prof Nasih juga menyampaikan bahwa Unair berhasil menembus urutan 81 dunia dalam Times Higher Education Impact Rankings. Capaian ini, berkat pengorbanan dan kerjasama sivitas akademika Unair.
“Sebagian besar orang lupa kalau perguruan tinggi tidak hanya soal belajar mengajar. Melainkan juga punya misi lain, yakni riset dan pengabdian masyarakat. Alhamdulillah, unair berada di posisi nomor 81 dalam impact-nya,” tandasnya.
Unair Surabaya Tembus Urutan 81 Dunia dalam Times Higher Education Impact Rankings
By
Ahmad Zain
2 Min Read
You Might Also Like
Leave a comment
Leave a comment