inversijatim.id-Para sastrawan Indonesia yang berkarya dan berkecimpung di Komunitas Sastra kembali mendapatkan angin segar dengan adanya penghargaan dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.
Penghargaan yang berbentuk Bantuan Pemerintah bidang kebahasaan dan kesusastraan: penguatan komunitas sastra tahun 2024 diterima para sastrawan nasional yang bertaraf internasional, seperti Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Goenawan Soesatyo Mohamad, D. Zawawi Imron, Seno Gumira Ajidarma, dan beberapa tokoh sastrawan Indonesia.
Salah satu tokoh yang menerima penghargaan yakni, Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd., dia adalah dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yang diberi penghargaan di bidang kebahasaan dan kesusastraan tahun 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa selama kurang lebih 50 tahun dalam berkarya di bidang sastra dan memperkuat serta memajukan komunitas sastra di Indonesia.
Dr. Suharmono Kasiyun dikenal sebagai sosok yang aktif dalam dunia kesusastraan. Beliau telah menulis berbagai karya sastra yang diakui baik di tingkat nasional maupun internasional, salah satunya karya Den Bagus (novel) pernah menjadi juara harapan sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun 1980.
Kontribusinya tidak hanya terbatas pada penulisan, tetapi juga mencakup pembinaan komunitas sastra melalui berbagai program pelatihan dan seminar yang ia inisiasi. Dalam kesehariannya, Dr. Suharmono juga aktif mengajar dan membimbing mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk mencintai dan mengembangkan sastra Indonesia.
Dr. Suharmono Kasiyun, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Dia menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh komunitas sastra, sastrawan, dan akademisi yang telah bekerja sama dengannya.
“Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi banyak pihak. Saya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempromosikan sastra Indonesia agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Mari kita bersama-sama terus memperkuat komunitas sastra kita,” ujar pria kelahiran Ponorogo tanggal 19 Maret 1953.
Suharmono berharap generasi muda dapat lebih mencintai sastra Indonesia dan terus berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru yang dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional.
“Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan para sastrawan dan komunitas sastra di Indonesia akan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman. Peran sastra dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa melalui karya-karya bermutu diharapkan akan terus berlanjut dan semakin berkembang,” ungkapnya.
Suharmono menambahkan, melalui dukungan dan penghargaan seperti ini, diharapkan sastra Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan budaya dan pendidikan di Indonesia.
“Melalui penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam bidang yang mereka geluti,” pungkasnya.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Dr. Muhammad Thamrin Hidayat menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap dedikasi Dr. Suharmono.
“Dr. Suharmono telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memajukan kebahasaan dan kesusastraan. Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kontribusi dan kerja keras beliau. Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi beliau dan juga dosen lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih dalam bidang ini dan bidang-bidang lainnya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/6)..
Thamrin menambahkan, penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi dosen-dosen lain di Unusa, khususnya di Prodi PPG untuk terus berkontribusi dalam bidang keilmuan masing-masing. “Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Unusa berharap dapat mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya dan kesusastraan. Salah satunya dijembatani kontribusi Dr. Suharmono,” ungkapnya.