inversijatim.id-Sejumlah petugas KPK menggeledah kantor Biro Kesra yang berada di lantai lima gedung Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Jumat (16/8). Setelah sekitar tujuh jam menggeledah ,etugas kpk keluar dengan membawa satu buah koper besar berwarna merah dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian bersenjata lengkap. Petugas keluar kantor, setelah sekitar 7 jam berada di dalam, melakukan penggeledahan. Tidak ada komentar dari petugas anti rasuah ini, dan langsung berjalan menuju mobil dan langsung meninggalkan area kantor Gubernur Jawa Timur.
Penggeledahan tersebut, merupakan pengembangan penyelidikan perkara dugaan Pengurusan Dana Hibah, untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019 – 2022.
PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, membenarkan penggeledahan yang dilakukan oleh anggota KPK, saat ditemui di Grahadi. Penggeledahan, di kantor Biro Kesra Pemprov Jatim . Dirinya belum mengetahui pasti penggeledahan tersebut terkait kasus apa, akan tetapi menurutnya penggeledahan yang dilakukan KPK memang untuk melengkapi berkas penyidikan yang saat ini sedang ditangani.
Pemprov Jatim bersikap kooperatif dengan kegiatan KPK tersebut dan taat dengan proses hukum yang berjalan. “Kita ikuti saja proses hukum itu. Itu kan bagian dari mencari data,” kata Adhy Karyono usai Upacara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Jatim 2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/8) petang.
“Kita sudah meminta Pak Sekda dan kepala biro Kesra, untuk membantu semua data dan informasi yang dibutuhkan mereka untuk kelancaran penyidikan dan seterusnya,,” lanjut Adhy. Dalam penggeledahan yang berlangsung selama 8 jam tersebut, petugas diketahui keluar dari Ruang Biro Kesra.
Adhy sendiri belum tahu data tahun berapa yang diamankan KPK dalam penggeledahan kali ini karena belum ada laporan. “Sampai saat ini saya belum ke sana. Nanti kepala bironya yang tahu soal apa saja yang dibawa KPK. Saya belum komunikasi dengan Kepala Biro Kesra. Kan masih di sana,” ujarnya. Demikian pula mengenai koper merah yang diamankan KPK, Adhy mengaku belum tahu. “Yang jelas tadi ada laporan penggeledahan, mencari data dokumen yang dibutuhkan dalam rangka untuk melengkapi penyidikan. Kita sudah ada sprin-nya,” tuturnya.