inversijatim.id- Ada kebiasaan baru yang wajib dilaksanakan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya. Mulai 25 Juni 2024, kantor jawatan kereta api ini menerapkan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor. Hal ini di lakukan sebagai langkah nyata untuk mendukung kelestarian lingkungan dalam menjalankan proses bisnis.
Adapun jenis kendaraan yang diperboleh masuk di halaman kantor Daop 8 Surabaya yakni sepeda dan kendaraan yang bersumber dari tenaga listrik seperti sepeda listrik, motor listrik, maupun mobil listrik.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, mengatakan bahwa hal ini merupakan langkah untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan konsep ESG = Environmental (lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata kelola perusahaan).
Penerapan ESG tentunya memiliki peranan penting sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan lingkugan yang sehat, yang sejalan dengan program pemerintah serta termasuk dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan KAI.
Wisnu Pramudyo menambahkan, upaya lain yang dilakukan KAI Daop 8 Surabaya dalam mengimplementasikan untuk mendukung ESG yakni penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa stasiun, serta mengurangi penggunaan limbah plastik.
“Penggunaan PLTS atau solar panel tersebut terdapat di Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Wonokromo, dan Stasiun Bojonegoro,” ungkapnya.
Dikatakannya, penggunaan Solar Panel ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI, yang telah menghemat penggunaan listrik 7% – 9%.
“Selain itu, juga merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, dalam hal ini untuk menjaga lingkungan yang bersih, sehat, dan tentunya dapat meningkatkan kinerja perusahaan,” tambahnya.
Wisnus Pramudyo menambahkan, bahwa KAI tidak hanya fokus dengan pelayanan pelanggan yang optimal. Namun, KAI konsisten mengedepankan prinsip-prinsip ESG dalam menjalani bisnis sehingga dapat menciptakan ekosistem transportasi berkelanjutan. “KAI menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap penerapan Environmental Social Governance (ESG). Melalui penerapan ESG, KAI bukan hanya menjadi pelopor dalam transportasi berkelanjutan, tetapi juga berperan dalam menciptakan nilai jangka panjang untuk semua pemangku kepentingan,” pungkas Wisnu Pramudyo.