inversijatim.id- Pencarian nelayan asal Gersik, di perairan laut di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), kabupaten Bangkalan, dihentikan sementara oleh Tim SAR Surabaya. Pencarian ini dihentikan karena kondisi malam, dan akan dilanjutkan, Jumat (14 / 6)
“Hingga upaya pencarian diakhiri kamis petang, tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan dari tujuh orang korban yang sedang dicari. Pencarian akan kembali dilanjutkan Jumat besok,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi selaku SMC (SAR Mission Coordinator).
Dari data terbaru, berdasarkan informasi dari Satpolairud Gresik, kejadian yang dialami para korban ini, berawal saat dua perahu dengan 16 orang nelayan (sebelumnya diberitakan 14 orang ) sedang berada di bawah rumah kontainer yang menggantung di area PHE WMO, pada Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Para nelayan sedang berlindung dari cuaca buruk pada saat itu.
Diduga karena angin kencang, tiba-tiba rumah kontainer yang menggantung tersebut jatuh dan menimpa kedua perahu di bawahnya. Akibat kejadian ini, 16 orang penumpang perahu ini terjatuh ke laut. Sebanyak 8 orang korban telah ditemukan dalam kondisi selamat, 1 orang ditemukan dalam kondisi meninggal atas nama Rizianto alias Safaq, dan kini tinggal 7 orang lainnya dalam proses pencarian.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun, delapan korban selamat ini ada yang dievakuasi oleh nelayan-nelayan sekitar dan ada juga yang menyelamatkan diri dengan berenang hingga mencapai pantai.” Katanya.
Tiga dari delapan korban selamat, atas nama Zaini, Khotib dan Fatah, dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk mendapatkan perawatan medis. Lima korban selamat lainnya, atas nama Husni, Boyen (45), Budi (32), Hasan (63), dan Nok, dibawa pulang kembali ke rumahnya.
Sementara itu, tujuh orang korban dalam pencarian itu, identitasnya diketahui atas nama Aris asal desa Blandongan, kabupaten Gresik; serta enam orang asal desa Kroman, kabupaten Gresik, Abdul Gofar alias Gopek, Moulyono, Wawan, Haris, Lutfi dan Oji.