Mengenal Ayam Kesrut Banyuwangi: Masakan dengan Cita Rasa Khas Berlabel KIK, Wajib Coba!

Dalam khazanah kuliner Indonesia yang kaya akan keanekaragaman rasa, Ayam Kesrut Banyuwangi menjadi sorotan utama dengan cita rasa uniknya yang khas.

Hidangan ini tidak hanya memikat lidah, tetapi juga membawa pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Ayam Kesrut Banyuwangi memiliki ciri khas dalam bumbu dan kuahnya. Dibandingkan dengan variasi ayam dari daerah lain, Banyuwangi menghadirkan sentuhan bumbu lokal yang mengangkat cita rasa tradisional.

Kuah kesrutnya, yang terbuat dari campuran kelapa parut, cabai, kencur, dan rempah-rempah lainnya, memberikan sentuhan lezat yang membedakannya.

Dalam proses penyajian, Ayam Kesrut Banyuwangi seringkali dipanggang atau digoreng dengan sempurna, menciptakan kulit yang renyah dan daging ayam yang lembut.

Perpaduan antara rasa pedas dan manis dari kuah kesrut memberikan perpaduan yang menggoda selera.

Warung-warung kecil hingga restoran kelas atas di Banyuwangi menawarkan hidangan ini sebagai menu andalan. Beberapa tempat bahkan menambahkan inovasi pada kuah kesrut mereka, menciptakan variasi yang menarik bagi para penikmat kuliner.

Menikmati Ayam Kesrut di Banyuwangi bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman budaya. Restoran-restoran tradisional yang menyajikan hidangan ini seringkali mempertahankan nuansa lokal, memberikan peluang bagi wisatawan untuk merasakan kehangatan budaya setempat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ayam Kesrut Banyuwangi mendapatkan popularitas yang meningkat, menarik perhatian wisatawan kuliner dari berbagai penjuru.

Berbagai festival makanan dan promosi kuliner lokal turut memperkuat posisi Ayam Kesrut sebagai ikon kuliner Banyuwangi yang patut dicoba.

Dengan cita rasa yang menggoda dan keunikan dalam setiap gigitannya, Ayam Kesrut Banyuwangi terus menjelma menjadi pilihan utama bagi pencinta kuliner yang mencari pengalaman makan yang istimewa di tengah keindahan Banyuwangi.

Belakangan, Ayam Kesrut Banyuwangi juga mendapatkan surat pencatatan inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sehingga memantapkan posisi kuliner ini sebagai bagian dari Banyuwangi yang tak terpisahkan.